Blog / KPI

PT Banindo Jaya Mas - Bagaimana Cara Menghitung Days Sales of Inventory (DSI)

Pada postingan kali ini kita akan banyak membahas tentang Days Sales of Inventory (DSI). Sebuah indikator yang bisa Anda gunakan untuk mengukur seberapa efektif dan efisienkah bisnis Anda berjalan.

 · 8 min read

Kita akan membahas tentang apa itu Days Sales of Inventory (DSI), cara menghitungnya, apa manfaatnya untuk Anda, dan tentu saja contoh perhitungan yang akan semakin memperdalam pemahaman kita tentang hal ini.


Table of Contents

  1. Apa itu Days sales of Inventory (DSI)?
  2. Cara menghitung Days Sales of Inventory (DSI)
  3. Apa informasi yang bisa kita ambil dari Days Sales of Inventory (DSI)?
  4. DSI vs Inventory Turnover
  5. Mengapa Days Sales of Inventory (DSI) penting?
  6. Contoh DSI
  7. Kesimpulan


Apa itu Days sales of Inventory (DSI)?

Days sales of Inventory (DSI) adalah rasio keuangan yang menunjukkan waktu rata-rata yang Anda butuhkan untuk mengubah inventory Anda menjadi penjualan menggunakan satuan hari. Inventory di sini termasuk inventory dalam bentuk barang yang sedang dalam proses (Work in Progress – WIP).

DSI juga dikenal sebagai usia rata-rata inventoryDays Inventory Outstanding (DIO)Days in Inventory (DII)days sales in inventory atau days inventory. Istilah ini diinterpretasikan dalam banyak cara. 

Days Sales of Inventory (DSI) menunjukkan likuiditas inventory. Angka tersebut menunjukkan berapa hari inventory yang Anda punya saat ini, akan bertahan. 

Biasanya, Days Sales of Inventory (DSI) yang lebih rendah lebih disukai.

Kenapa?

Karena itu berarti waktu yang lebih pendek untuk menghabiskan inventory dengan mengubahnya menjadi penjualan.

Tapi Anda harus ingat, Days Sales of Inventory (DSI) rata-rata itu akan bervariasi dari satu industri ke industri lainnya.


Pertanyaannya adalah bagaimana cara menghitung Days Sales of Inventory (DSI)? Informasi apa yang bisa Anda tarik dari angka tersebut?


Cara menghitung Days Sales of Inventory (DSI)

Oke, sekarang kita masuk ke salah satu bagian penting mengenai Days Sales of Inventory (DSI).

Bagaimana rumus dan cara menghitung Days Sales of Inventory (DSI)?

Ayo kita lihat.


Bagaimana cara menghitung Days Sales of Inventory (DSI)

Di mana:

DSI = Days Sales of Inventory.

COGS = Cost of Goods Sold, atau HPP = harga pokok penjualan.

Untuk memproduksi produk yang bisa dijual, Anda butuh bahan baku dan sumber daya lainnya yang membentuk inventory dan dikenakan biaya

Selain itu, ada juga biaya yang terkait dengan pembuatan produk yang bisa dijual, yang menggunakan inventory


Biaya tersebut termasuk biaya tenaga kerja dan pembayaran untuk utilitas, seperti listrik misalnya, yang diwakili oleh harga pokok penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS) dan didefinisikan sebagai biaya untuk memperoleh atau membuat produk yang Anda jual selama suatu periode. 

Nah, DSI itu dihitung berdasarkan nilai rata-rata inventory dan harga pokok penjualan selama periode tertentu atau pada tanggal tertentu. 


Secara matematis, jumlah hari dalam periode yang bersangkutan dihitung menggunakan 365 hari untuk satu tahun dan 90 hari untuk satu kuartal. Dalam beberapa kasus, angka yang digunakan adalah 360 hari, bukan 365.

Angka pembilang dari rumus Days Sales of Inventory (DSI) mewakili nilai dari inventory

Sedangkan penyebut (Biaya Penjualan / Jumlah Hari) mewakili biaya rata-rata per hari yang Anda keluarkan untuk membuat produk yang bisa Anda jual. 

Hasil perhitungan rumus tersebut memberi Anda jumlah hari rata-rata yang Anda butuhkan untuk menghabiskan inventory yang Anda punya. Itulah angka Days Sales of Inventory (DSI).

Dua versi berbeda dari rumus Days Sales of Inventory (DSI) bisa digunakan, tergantung pada metode akuntansi yang Anda terapkan. 

Pada versi pertama, Anda mengambil angka yang dilaporkan pada akhir periode akuntansi, seperti pada akhir tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret misalnya, sebagai jumlah inventory rata-rata. Versi ini mewakili nilai Days Sales of Inventory (DSI) “pada” tanggal tersebut. 

Pada versi kedua, Anda mengambil nilai rata-rata inventory awal dan inventory akhir. Angka yang dihasilkan menggunakan versi ini akan mewakili nilai Days Sales of Inventory (DSI) “selama” periode tersebut. Anda bisa menangkap perbedaannya kan?


Nah, maka kedua rumus inventory rata-rata ini bisa kita tuliskan seperti berikut ini.

Bagaimana cara menghitung Days Sales of Inventory (DSI)

Atau,

Untuk nilai COGS yang digunakan akan tetap sama untuk kedua versi perhitungan nilai inventory rata-rata di atas.


Apa informasi yang bisa kita ambil dari Days Sales of Inventory (DSI)?

Karena Days Sales of Inventory (DSI) menunjukkan lamanya waktu kas Anda terikat dalam inventory, maka nilai DSI yang lebih kecil lebih disukai. 

Angka yang lebih kecil berarti menunjukkan kalau Anda lebih efisien dan lebih sering menjual inventory Anda. Itu berarti perputaran inventory yang cepat dan mengarah pada potensi keuntungan yang lebih besar. Tentu saja dengan asumsi kalau penjualan tersebut menghasilkan keuntungan. 


Di sisi lain, nilai Days Sales of Inventory (DSI) yang besar menunjukkan kalau Anda mungkin sedang berjuang menghadapi masalah inventory yang usang dan banyak. Atau, itu juga bisa berarti Anda mungkin sudah terlalu banyak menginvestasikan uang mereka dalam bentuk inventory.

Tapi, ada juga kemungkinan kalau Anda memang sengaja mempertahankan tingkat inventory yang tinggi sebagai persiapan memenuhi pesanan yang akan tinggi di kemudian hari, seperti untuk mengantisipasi lonjakan penjualan selama musim liburan mendatang, misalnya.


Bisa dibilang, Days Sales of Inventory (DSI) merupakan ukuran efektifitas pengelolaan inventory oleh Anda. 


Inventory adalah salah satu bagian yang signifikan dari kebutuhan modal operasional untuk tujuan bisnis. 

Dengan menghitung jumlah hari dari inventory yang Anda punya, sebelum Anda bisa menjualnya, maka angka rasio efisiensi yang ditunjukkan dalam bentuk Days Sales of Inventory (DSI) inijuga berartiukuran lamanya waktu rata-rata kas Anda terkunci dalam inventory.

Tapi, angka ini juga harus dilihat dengan hati-hati karena sering kali ngga punya konteks.

Kenapa?

Karena Days Sales of Inventory (DSI) ini cenderung sangat bervariasi antara industri yang satu dengan yang lain, tergantung pada berbagai faktor seperti jenis produk dan model bisnis. 

Oleh karena itu, penting untuk Anda membandingkan angka tersebut di antara perusahaan sejenis di sektor yang sama dengan Anda. 

Perusahaan di sektor teknologi, mobil, dan furnitur bisa mempertahankan inventory mereka untuk waktu yang lama, tapi ngga begitu dengan perusahaan yang bergerak dalam bisnis barang konsumen yang mudah rusak atau fast moving (FMCG). Mereka ngga bisa mempertahankan inventory dengan waktu yang sama. 

Karena itu, Anda harus membuat perbandingan Days Sales of Inventory (DSI) khusus di sektor yang Anda jalani.

Satu lagi yang juga harus Anda catat, nilai Days Sales of Inventory (DSI) yangtinggi bisa jadi lebih disukai pada beberapa waktu, tergantung pada dinamika pasar. 

Kalau Anda memperkirakan akan ada kekurangan pasokan untuk produk tertentu pada kuartal berikutnya di pasar, Anda mungkin lebih baik mempertahankan inventory Anda dan menjualnya nanti dengan harga yang jauh lebih tinggi. Ini akan mengarah pada peningkatan keuntungan dalam jangka panjang.


Misalnya, Anda punya informasi yang bisa dipercaya kalau salah satu supplier bahan baku ngga bisa memasok pasar dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini bisa menyebabkan lonjakan permintaan akan bahan baku tersebut di bulan tersebut yang bisa menguntungkan Anda kalau Anda menyimpan inventory.

Terlepas dari angka yang ditunjukkan oleh Days Sales of Inventory (DSI), Anda harus menemukan keseimbangan yang saling menguntungkan antara tingkat inventory yang optimal dan permintaan pasar.


DSI vs Inventory Turnover

Rasio serupa terkait dengan Days Sales of Inventory (DSI) adalah inventory turnover, yang mengacu pada berapa kali Anda bisa menjual atau menggunakan inventory selama periode waktu tertentu, seperti dalam periode triwulanan atau tahunan, misalnya. 

Inventory turnover dihitung sebagai harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold – COGS) dibagi dengan inventory rata-rata. 

Nah, kaitannya dengan Days Sales of Inventory (DSI) adalah sebagai berikut.

Bagaimana cara menghitung Days Sales of Inventory (DSI)

Anda bisa lihat dari rumus di atas, pada dasarnya, Days Sales of Inventory (DSI) adalah kebalikan dari inventory turnover selama periode tertentu. 

Days Sales of Inventory (DSI) yang lebih tinggi, berarti inventory turnover yang lebih rendah dan begitu juga sebaliknya.

Secara umum, semakin tinggi rasio inventory turnover (perputaran inventory), semakin baik bagi Anda karena itu menunjukkan terjadinya angka penjualan yang lebih besar. 

Inventory yang lebih kecil dan jumlah penjualan yang sama, juga akan menghasilkan inventory turnover yang tinggi. 

Dalam beberapa kasus, kalau permintaan akan suatu produk melebihi inventory yang ada, Anda akan mengalami kerugian penjualan meskipun rasio perputarannya tinggi. Anda kehilangan kesempatan untuk menjual lebih banyak. Karena itu, penting untuk mengkontekstualisasikan angka-angka ini dengan cara membandingkannya dengan pesaing industri Anda.

Days Sales of Inventory (DSI) adalah bagian pertama dari tiga bagian Cash Conversion Cycle (CCC), yang mewakili keseluruhan proses mengubah bahan mentah menjadi uang tunai yang bisa direalisasikan dari penjualan. 

Dua tahap lainnya adalah Days Sales Outstanding (DSO) dan Days Payable Outstanding (DPO)

Rasio DSO mengukur berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk menerima pembayaran atas piutang. Sedangkan, DPO mengukur berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk melunasi hutang Anda. 

Secara keseluruhan, nilai CCC mencoba mengukur lama waktu rata-rata di mana setiap uang yang Anda keluarkan diikat dalam bentuk proses produksi dan penjualan, sebelum benar-benar dikonversi kembali menjadi uang tunai yang diterima melalui penjualan ke customer.


Mengapa Days Sales of Inventory (DSI) penting?

Mengelola tingkat inventory itu sangat penting bagi sebagian besar bisnis. Dan menjadi sangat penting bagi perusahaan ritel atau perusahaan yang menjual barang fisik. 

Inventory turnover adalah salah satu indikator paling baik untuk mengukur tingkat efisiensi Anda dalam mengubah inventory Anda dan menghasilkan penjualan dari inventory tersebut. Sedangkan, rasio Days Sales of Inventory (DSI) menjangkau lebih jauh lagi dengan menempatkan angka tersebut ke dalam konteks harian dan memberi Anda gambaran yang lebih akurat tentang manajemen inventory dan efisiensi Anda secara keseluruhan.

Days Sales of Inventory (DSI) dan rasio inventory turnover bisa membantu investor untuk tahu apakah sebuah perusahaan bisa mengelola inventory-nya secara efektif atau ngga, dibandingkan dengan pesaing mereka.

Sebuah makalah tahun 2014 dalam Management Science, “Does Inventory Productivity Predict Future Stock Returns? A Retailing Industry Perspective,” menunjukkan kalau saham di perusahaan dengan rasio inventory tinggi cenderung mengungguli rata-rata industri. Sebuah saham yang menghasilkan margin kotor lebih tinggi dari yang diperkirakan, bisa memberi investor keunggulan atas pesaing disebabkan faktor kejutan potensial. 

Sebaliknya, rasio inventory yang rendah mungkin menunjukkan kelebihan stok, kekurangan pasar atau produk, atau inventory yang dikelola dengan buruk. Tanda-tanda yang biasanya bukan pertanda baik bagi produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Contoh DSI

Sekarang kita lihat contoh penggunaan Days Sales of Inventory (DSI).

Katakanlah ada perusahaan ritel terkemuka PT. ABC memiliki inventory senilai Rp. 43,78 miliar dan harga pokok penjualan (COGS) senilai Rp. 373,4 miliar untuk tahun fiskal 2018.

Nilai inventory bisa dilihat di neraca perusahaan. Sedangkan nilai COGS bisa bersumber dari laporan keuangan tahunan. 

Anda harus berhati-hati untuk memasukkan jumlah total dari semua kategori inventory yang meliputi barang jadi, Work in Progress (WIP), bahan baku, dan pembayaran bertahap (progress payment). 

Karena PT. ABC adalah pengecer (retailer), mereka ngga punya bahan baku, Work in Progress (WIP), dan pembayaran bertahap (progress payment). Seluruh inventory-nya terdiri dari barang jadi. 

Kalau kita menggunakan asumsi 365 hari dalam setahun, maka Days Sales of Inventory (DSI) untuk PT. ABC adalah:

Bagaimana cara menghitung Days Sales of Inventory (DSI)

Ayo kita lihat contoh lain.

Pemimpin teknologi PT. XYZ punya total inventory Rp. 2,66 miliar dan Rp. 38,35 miliar sebagai COGS pada akhir tahun fiskal 2018.

Sejak PT. XYZ menciptakan produk software dan hardwareinventory-nya tersebar di seluruh barang jadi (Rp. 1,95 miliar), WIP (Rp. 54 juta) dan bahan mentah (Rp. 655 juta). Nilai Days Sales of Inventory (DSI) PT. XYZ adalah:

Bagaimana cara menghitung Days Sales of Inventory (DSI)

Angka-angka ini menunjukkan kalau PT. ABC punya waktu lebih lama sekitar 43 hari untuk menghabiskan inventory-nya, sementara PT. XYZ membutuhkan waktu sekitar 25 hari.

Melihat angka serupa untuk ritel online PT. DEF, yang punya total inventory Rp. 17,17 miliar dan COGS Rp. 139,16 miliar untuk tahun fiskal 2018, mengungkapkan nilai yang relatif tinggi yaitu 45,03 hari.

PT. ABC dan PT. DEF sama-sama perusahaan ritel. Mode operasi mereka menjelaskan nilai Days Sales of Inventory (DSI) yang lebih tinggi dibandingkan dengan PT. XYZ.

PT. ABC banyak menjual produk mereka secara offline di toko ritel fisiknya dan customer membeli barang dalam jumlah besar karena yang mereka beli adalah bahan makanan, yang merupakan barang yang mudah rusak. 

Di sisi lain, customer PT. DEF membeli barang secara selektif (seringkali satu atau dua sekaligus), dan waktu pengiriman (karena mereka menjual secara online) bisa menambah angka Days Sales of Inventory (DSI)

Karena PT. ABC ngga bisa menyimpan barang yang mudah rusak dalam inventory mereka untuk waktu yang lama, PT. ABC punya nilai DSI yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan PT. DEF yang menjual berbagai jenis barang yang sangat beragam yang bisa tetap berada di gudangnya untuk jangka waktu yang lebih lama.


Dari contoh di atas, tentu terlihat jelas kalau angka Days Sales of Inventory (DSI) sangat dipengaruhi oleh jenis industri dan mode operasi tiap perusahaan. Sehingga, semakin jelas alasan kenapa Anda harus membandingkan angka tersebut dengan perusahaan lain dari industri yang sama dengan Anda.

Kesimpulan

Days Sales of Inventory (DSI) bisa menjadi indikator yang baik yang menggambarkan bagaimana penjualan Anda berlangsung dan seberapa efektif manajemen inventory yang Anda lakukan.

Angka ini akan berbeda antara satu industri dengan industri lainnya, juga antara mode operasi yang satu dengan yang lainnya.

Artinya, kalau Anda ingin tahu seberapa kompetitif perusahaan Anda, bandingkan angka ini dengan perusahaan dengan industri sejenis dengan Anda. Dan lihat mode operasi mereka. Apakah ada peluang untuk mengubah mode operasi Anda sendiri untuk mendapatkan keseluruhan proses yang lebih baik atau Anda sudah unggul saat ini dan tinggal berpikir bagaimana cara untuk mempertahankannya.



No comments yet

No comments yet. Start a new discussion.

Add Comment