PT Banindo Jaya Mas - Dasar Pengenalan Tentang Oli

Sistem pelumasan pada mesin sangat penting untuk menjaga kualitas dan kinerja mesin tersebut. Untuk itu, oli yang digunakan harus cocok dengan kondisi mesin serta suhu lingkungan di mana mesin digunak

 · 2 min read

Setidaknya, ada beberapa kode internasional tentang oli yang wajib diketahui. Kode international itu adalah:


  1. SAE (Society of Automotive Engineers)

SAE adalah badan internasional yang menjelaskan tingkat kekentalan oli dan juga menunjukkan kemampuan oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin serta lingkungan.

Semakin kecil angka indeks SAE, oli juga akan semakin cair. Sebaliknya, jika angka indeks SAE besar, oli akan semakin kental.


Angka indeks SAE yang kecil biasanya digunakan pada daerah dengan suhu dingin atau bersalju, seperti di negara-negara Eropa.


Sebagai contoh, pada kemasan oli tertulis SAE 10W – 40. Angka paling depan adalah tingkat kekentalan oli pada suhu dingin yang diikuti oleh huruf W (winter).


Sedangkan angka belakang menunjukkan tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja. Semakin besar angkanya maka semakin kental oli pada kondisi dipakai.


Pada umumnya, di negara bersuhu dingin, tingkat kekentalan oli yang digunakan adalah SAE 5W – 35. Sedangkan di Indonesia, oli yang sering terlihat di pasaran memiliki tingkat kekentalan dengan SAE 10W – 30 atau SAE 15W – 50.


  1. API (American Petroleum Institute)


API merupakan kode sertifikasi terhadap kualitas oli yang berguna sebagai standarisasi oli di dunia. API merupakan lembaga penguji dan pemeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara Eropa serta Amerika.

API memiliki kode berbeda pada mesin bensin dan diesel. Pada mesin bensin, API dimulai dengan huruf S, sedangkan diesel dimulai dengan huruf C.


Biasanya, kode oli yang tertera pada mesin bensin adalah SA, SB, SC, SD, SE, dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode yang mengikuti huruf C adalah CA, CB, CC, dan CD.


Kode-kode tersebut berpengaruh pada penggunaan oli mesin. Semakin tinggi huruf abjad kedua, berarti oli digunakan untuk mesin yang bekerja lebih berat.


Selain itu, guna huruf pada abjad kedua juga menandakan kualitas oli. Jika abjadnya lebih tinggi, berarti oli tersebut sudah memenuhi standar dari syarat oli sebelumnya.


Dengan adanya API, pengguna jadi dapat mengetahui oli apa yang cocok digunakan oleh kendaraan mereka.


  1. ILSAC (International Lubricant Standardization and Approval Commitee)


ILSAC merupakan standarisasi oli yang digunakan untuk mobil-mobil di Amerika dan Jepang. Lalu, ILSAC juga biasanya diikuti oleh kode GF-5.


Kode ini merupakan parameter uji dari oli tersebut, seperti uji fuel economy environment, simulasi deposit ruang bakar, piston, dan lain-lain.


Standarisasi ILSAC memang belum begitu terdengar di Indonesia, karena oli yang ada di pasaran rata-rata menggunakan standarisasi API. Namun, sudah ada produsen oli di Indonesia yang menggunakannya.


  1. JASO


Japanese Automotive Standart Association (JASO) merupakan lembaga Jepang yang mengecek standar kualitas oli. Apabila Anda melihat kode JASO pada botol oli, berarti itu adalah oli yang cocok untuk motor, bukan mobil.


Kode oli JASO biasanya diikuti dengan MA atau MB. Keduanya mengacu kepada pemakaian yang berbeda. Oli motor dengan kode JASO MA lebih cocok digunakan untuk motor dengan kopling basah seperti bebek dan sport. Fungsi oli JASO MA adalah untuk memberikan gesekan agar kopling tidak selip saat motor dikendarai.


Di sisi lain, JASO MB adalah oli untuk motor matic, alias memiliki kopling kering, yang koplingnya tidak terendam oli. Oli JASO MB biasanya digunakan pada motor skutik.


Oli jenis ini memiliki daya gesekan yang lebih rendah dibandingkan JASO MA